Sistem
Gerak pada Manusia
Di Kelas VII lalu, kamu telah
belajar bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak
harus berarti bahwa makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke
tempat lain. Bergerak mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian
tubuh. Semua manusia pada dasarnya hampir selalu bergerak. Masih ingatkah kamu
dengan permainan yang sering dilakukan oleh anak-anak SD yang mengharuskan
seseorang untuk diam tidak bergerak? Ternyata, sulit sekali untuk diam tidak
bergerak, bukan? Jika kamu ingin mencoba, cobalah kamu berlomba dengan temanmu
untuk menentukan siapa yang dapat bertahan paling lama dalam suatu posisi
tertentu. Berapa lama kamu dapat diam dalam suatu posisi tersebut? Mengapa kamu
tidak dapat bertahan diam terus-menerus? Jika terlalu lama diam, kamu dapat
merasakan otot-ototmu pegal. Mengapa kamu merasa pegal-pegal jika diam? Untuk
apa bergerak? Apakah yang menyebabkan manusia dapat bergerak? Marilah kita kaji
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada bagian berikut.
Pernahkah kamu menyadari, bagaimana
tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini? Tubuhmu dapat memiliki bentuk
karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang, sendi,
dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah
yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta
melakukan berbagai aktivitas lainnya.
Tulang, otot, dan sendi, ketiganya
bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tulang
merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan jika tidak terdapat
otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif. Otot inilah yang menggerakan
rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging.
Adapun sendi merupakan penghubung antartulang dalam tubuh.
Pernahkah kamu perhatikan bentuk
tulang penyusun tubuh kita? Coba kamu lihat pada torso atau model rangka
manusia? Banyak sekali, bukan tulang penyusun tubuh kita? Tulang-tulang
tersebutlah yang menyusun bentuk tubuh kita, atau disebut juga rangka tubuh.
Perhatikan Gambar 2.2 berikut.
Apakah fungsi rangka tubuh bagi
manusia? Rangka tubuh bagi manusia memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Memberi
bentuk, contohnya tulang tengkorak yang memberi bentuk pada wajah. 2. Sebagai
penopang tubuh, contohnya tulang kaki yang menopang seluruh tubuh. 3.
Melindungi organ-organ dalam, contohnya tulangtulang rusuk yang melindungi
jantung dan paru-paru. 4. Alat gerak pasif. 5. Tempat melekatnya otot, misalnya
pada tulang kering (tibia) menempel otot. Secara garis besar, tulang penyusun
rangka tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang
anggota badan, dan tulang anggota gerak.
Tulang tengkorak merupakan tulang
pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang
berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak.
Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung
oleh tulangtulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang
pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun,
tulang pelipis, dan tulang baji. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut.
Tulang anggota badan tersusun oleh
tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Masing-masing
tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi melindungi
organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ
lainnya.
Tulang belakang tersusun atas
ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33
ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang
pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
Tulang dada terletak dekat tulang
rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas
bagian hulu, badan, dan taju pedang.
Tulang rusuk pada manusia terdiri
atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai
pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paruparu. Tulang rusuk
manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
Gelang panggul atau tulang panggul
terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang
usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).
Tulang anggota gerak pada manusia
terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak
bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa
tulang. Apakah kamu tahu penyusun tulang anggota gerak bagian atas dan bagian
bawah? Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang
lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna).
Adapun tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur),
tulang betis (fibula), dan tulang kering (tibia). Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.
Pernahkah kamu memperhatikan
struktur sebuah tulang? Coba kamu perhatikan tulang ayam. Jika kamu amati
dengan teliti, tulang tidaklah padat benar. Di bagian tengah tulang ada rongga
yang berisi sumsum. Pada tulang yang ukurannya besar, misalnya tulang kaki sapi
atau tulang kaki kambing, kamu dapat mengamati hal ini dengan sangat jelas.
Supaya kamu lebih jelas, perhatikanlah gambar struktur tulang manusia berikut.
Apakah tulang pada tubuh kita ini
tumbuh atau hidup? Tentu saja tulang-tulang yang ada pada tubuh kita tersebut
tumbuh. Buktinya, dulu saat kamu kecil, tulang-tulangmu berukuran kecil. Namun,
sekarang setelah usiamu mencapai remaja, tulang-tulangmu bertambah panjang dan
besar. Selain itu, dirimu pun bertambah besar. Bagaimanakah tulang tumbuh?
Tulang dapat tumbuh dan memanjang, karena di bagian ujung-ujung tulang terjadi
pembentukan sel-sel tulang baru. Pada saat yang bersamaan tulang juga tumbuh
melebar dan menebal. Dengan demikian tulang tumbuh memanjang dan melebar secara
bersamaan. Pada saat terjadi proses pertumbuhan tulang, di bagian tengah tulang
terjadi penghancuran sel-sel tulang sehingga terbentuklah rongga yang
selanjutnya diisi dengan sumsum tulang atau disebut juga sumsum kuning. Tulang
pada manusia dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya. Berikut uraiannya agar
kamu lebih jelas.
Secara umum tulang dibedakan menjadi
tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga kartilago. Dapatkah kamu
memberikan contoh tulang keras dan tulang rawan? Kedua jenis tulang itu berbeda
dalam hal bahan penyusunnya. Tulang keras tersusun atas campuran antara kalsium
dan kolagen, sedangkan tulang rawan tersusun dari selsel tulang rawan yang
sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang
tangan, dan tulang kaki. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang
telinga. Cobalah kamu renungkan apa yang terjadi seandainya kakimu tersusun
dari tulang rawan sedangkan telingamu tersusun dari tulang keras.
Tulang-tulang yang menyusun tubuh
kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita
dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan.
Tulang ini memiliki bentuk sesuai
namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya
berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai
dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun
tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya
adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
Tulang ini memiliki bentuk pipih
seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak,
tulang rusuk, dan tulang dada.
Tulang jenis ini merupakan gabungan
dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang
terdapat pada ruas-ruas tulang belakang. Dapatkah kamu menunjukkan mana tulang
pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita?
Apabila di sekolahmu terdapat model rangka manusia, kamu dapat mencoba
menemukan bentuk-bentuk tulang tersebut.
Kamu tentu tahu bahwa tulang-tulang
tubuh saling berhubungan satu sama lain. Hubungan antara tulang yang satu
dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada ujung-ujung tulang terdapat
tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang tidak langsung bertemu
dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh suatu bahan yang
kuat dan lentur yang disebut ligamen. Cobalah kamu amati sambungan pada tulang
kaki ayam. Kamu akan sulit memisahkan antara tulang satu dengan tulang lainnya
karena ada semacam “daging” berwarna putih kekuningan yang sangat liat. Bagian
yang liat dan lentur itulah ligamen. Persendian diikat pula oleh otot-otot yang
sangat kuat. Keadaan inilah yang membuat sendi memungkinkan adanya pergerakan,
namun tulang-tulangnya tidak lepas satu sama lain. Ruang yang terbentuk antara
kedua tulang itu terisi oleh minyak sendi yang dihasilkan oleh membran sendi.
Persendian memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi,
kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan
sulit bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian
yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak
persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak
inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak
(diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis). Sendi mati adalah hubungan
antartulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya pada tulang tengkorak. Sendi
gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi gerakan tulang
secara bebas. Adapun sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang pergelangan
tangan. Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar,
sendi geser, dan sendi pelana.
Tulang merupakan bagian penting
untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat bergerak sendiri. Oleh karenanya
tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan
adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan memanjang sehingga
memungkinkan terjadinya gerakan. Cobalah kamu perhatikan otot yang ada di
lengan atasmu. Dapatkah kamu menemukan perbedaan pada saat lengan diluruskan
dan lengan dilipat? Kamu dapat melipat lengan bawah karena otot biseps
memendek. Jika otot biseps tidak bisa memendek maka tidak mungkin kamu dapat
melipat lengan bawahmu. Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi otot
lurik, otot polos, dan otot jantung.
Otot ini jika dilihat menggunakan
mikroskop akan tampak bagian gelap dan terang (lurik). Otot lurik merupakan
otot yang berfungsi dalam melakukan gerakan. Otot ini menunjang pergerakan,
bekerja sama dengan tulang untuk pergerakan. Memendeknya (kontraksi) otot lurik
dapat dikendalikan sesuai dengan kemauan manusia.
]
Otot ini jika dilihat menggunakan
mikroskop tampak polos. Tidak ada bagian yang gelap dan terang seperti halnya
pada otot lurik. Otot polos merupakan penyusun organorgan tubuh bagian dalam,
misalnya saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Kontraksi otot polos tidak
dapat dikendalikan secara sadar sehingga kamu tidak dapat menentukan kapan usus
harus berkontraksi dan kapan harus berhenti. Otot polos bekerja di luar
kesadaran manusia.
Otot jantung tampak seperti otot
lurik, namun kontraksi otot ini tidak dapat dikendalikan secara sadar. Oleh
karena itu, kamu tidak dapat mengendalikan kapan jantung harus berdenyut cepat
dan kapan harus berdenyut lambat.
Sistem gerak dapat mengalami
gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena
beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan.
Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita.
Rickets merupakan suatu kelainan
pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D.
Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
Suatu keadaan dimana penghancuran
tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi
keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah
terjadi pada orang yang lanjut usia.
Retak atau patah tulang dapat
terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain penyebab
tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang
patah tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai
kemampuan membentuk jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh
karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat
sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak
baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat (Perhatikan
Gambar 2.19). Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu
yang patah.
Arthritis merupakan peradangan yang
terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban
terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
Sendi lepas dapat dari tempatnya
sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun
ketika melakukan olahraga berat.
Posisi duduk yang salah dapat
mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan
tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh
kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan
lordosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping
sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada tulang
belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis
merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan
sehingga bagian perut maju. Beberapa penyakit atau gangguan pada sistem gerak
dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar