Pemeran Utama;
1. Ramil Daff
2. Archery Miamor
Suasana riuh di kelas itu terasa hening ketika Ramil membaca catatan harian temannya.
"Aku benci teman sebangku saya. Ibuku selalu memuji dia, membangga-banggakan dia. Aku benci. Aku benci"
"....Hei jangan dibaca" teriak Archery Miamor dan berusaha merebut catatan hariannya dan berusaha merebutnya dari tangan Ramil Daff. Archery sempat menyaksikan raut kecewa wajah Ramil yang terlanjur membacanya.
"Tak kusangka ....kamu seperti ini Archery............." saut Ramil pelan.
Archery Miamor hanya terdiam, tidak menjawab. seperti ada yang disembunyikan.
"Beneran kamu membenci saya" ulang Ramil lagi ke Archery, yang sekali lagi tidak dibalas.
Bel sekolah berbunyi pertanda istirahat telah usai. Ramil merasa pelajaran pada hari itu benar-benar hambar dan sangat membosankan. Pelajaran demi pelajarnpun berlalu, dan tiba saatnya pulang. Ramil Daff yang biasanya pulang bareng Archeri Miamor pada siang itu pulang masing-masing. Persahabatan mereka telah hancur hanya karena tulisan yang ditulis Archery Miamor di buku hariannya.
Keesokan harinya ketika Ramil, Archery dan Atis sedang mengobrol bertiga ketika istirahat sekolah.
"Archery nanti jadi kan kita main ke Gramedia?" tanya Atis ke Archery.
"Hei .....ko Archery nga bilang.......beneran kalian mau ke Gramedia ? timpal Ramil.
Archery mengedip-ngedipkan matanya ke Atis seolah-olah itu bohong.
Ramilpun tersinggung apa yang telah terjadi, iapun hengkang dari pembicaraan mereka bertiga.
"Ya sudah.....saya nga ikut juga tidak apa-apa.....!!!!"teriak Ramil sambil beranjak dari pembicaraan mereka.
Hari-haripun berlalu, Ramil yang biasa duduk dengan Archery pindah duduknya ke belakang. Dia tidak mau lagi ngobrol dengan sahabatnya itu.
Minggu-minggupun berlalu, sampai saatnya mereka harus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu SMA.
"Ramil...." sapa Archery ketika mau mendaftar ke SMA.
"Hai......" balas Ramil.
"Coba lihat nilai ujianmu" Archery melihat secarik kertas tanda hasil nilai yang dibawa Ramil.
"Oh boleh......ini" kata Ramil sambil menunjukkan hasil ujiannya.
Archery melihat kertas itu dalam-dalam.
"Coba aku lihat juga yang kamu Archery" kata Ramil sambil melihat secarik kertas pula milik Archery..
Ramil pun melihat. Ternyata nilai Ramil lebih tinggi. Jumlah nilai Ramil 42,52 sedangkan nilai Archery Miamor 42,15.
"Oh...kau mau melanjutkan ke mana?"tanya Archery Miamor.
"Aku ke SMAN 216" timpal Ramil. "Kalo kamu ke mana Archery? tanya Ramil.
"Aku ke SMAN 204...sesuai janji kita dulu....bukankah kita berjanji akan melanjutkan ke sana"kata Archery Miamor.
"Nga...nga .....aku memilih melanjutkan ke sekolah yang terdekat aja dari rumah.
Waktupun berlalu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Di sore itu bel rumah berbunyi.
"Ramil.......ada sahabat kamu Archery...........ayo temui dia" teriak ibu Ramil.
"Oh iya bu ..............."jawab Ramil sambil menuju ke ruangan tamu.
"Hei Ramil....."kata Archery.
"Hei Archery....."merekapun berjabatan erat karena sudah lama tak berjumpa.
"Kenapa kamu nga pernah lagi main ke rumahku Ramil...."timpal Archery
"Nga sempet....banyak tugas" sahut Ramil, sebenarnya dari kata-kata itupun sudah terungkap. Ramil Daff tidak mau lagi bersahabat dengan Archery Miamor. Persahabatan mereka telah hancur. Apapun yang terjadi, Ramil sudah bertekad untuk mengubur persahabatan mereka.
Merekapun berbincang-bincang mengenang masa lalu persahabatan mereka. Tapi Ramil tetap menganggap persahabatan mereka sudah berlalu.
Tahun demi tahun berlalu. Ramil Daff sudah bekerja di sebuah perusahaan terkenal dengan gaji yang memadai. Di sela-sela istirahatnya Ramil membuka Facebook dan masuk ke group SMPNnya dulu.
Di perbincangan group FB tersebut, Ramil bertanya tentang keadaan Archery Miamor yang tidak ada di group tersebut.
"Oh.............Archery Miamor sudah lama meninggal...........dia tabrakan motor " kata salah seorang temannya di group FB. Ramil terkaget-kaget mendengar berita tersebut.
"Kapan terjadinya?"tanya Ramil.
"Kalo nga salah ...usai lulus SMA......ketika itu tabrakan motor terjadi yang merenggut nyawa Archery Miamor" jawab temannya tersebut.
Ramil hanya terdiam saja, dendam dan kemarahan selama ini kepada sahabatnya itu sirna setelah mendengar berita tersebut.
"Mudah-mudahan Archery Miamor mendapat tempat yang terbaik di sisi Yang Maha Kuasa" ucapnya sambil menutup layar facebooknya untuk kembali ke pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar