Berdasarkan https://www.alodokter.com/jadi-seperti-ini-proses-mendengar-pada-telinga-manusia#:~:text=Proses%20mendengar%20diawali%20dengan%20suara,gendang%20telinga%20(membran%20timpani).&text=Otak%20lalu%20akan%20menerjemahkan%20impuls%20ini%20sebagai%20suara disebutkan Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran atau gelombang, ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke saluran telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani). Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran.
Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan mengirimkannya ke telinga bagian dalam. Saat mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu akan menerjemahkan impuls ini sebagai suara.
Perlu diketahui bahwa telinga tidak hanya berfungsi sebagai organ utama indera pendengaran, namun juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Fungsi-fungsi tersebut secara khusus didukung oleh kerja sama dengan organ lain.
Beberapa organ yang saling terkait dalam menjaga fungsi keseimbangan tubuh adalah:
- Telinga bagian dalam.
- Berbagai reseptor tubuh, seperti kulit, persendian, dan otot.
- Mata.
Organ-organ tersebut akan menerima informasi mengenai posisi tubuh, dan mengirimkannya ke otak untuk diproses. Dengan begitu, otak dapat mengatur arah kepala dan gerakan tubuh untuk menyesuaikan.
Dengan memahami proses mendengar, diharapkan Anda akan semakin cermat dalam merawat kesehatan dan kebersihan organ pendengaran, baik yang tampak dari luar maupun tidak.
Apabila ada keluhan pada telinga Anda, seperti telinga berdenging, berkurangnya kemampuan mendengar (misalnya tuli, seperti tuli konduktif), atau nyeri pada telinga, segeralah periksakan ke dokter THT agar dapat ditangani sebelum kondisinya bertambah parah. Untuk membantu fungsi pendengaran yang terganggu, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar atau pemasangan implan koklea.
Demikian para pemiarsa semuanya tentang mekanisme mendengar. Sudah pahamkah? Kalau belum paham atau ada yang ingin ditanyakan, bisa ketikkan di kolom komentar. Sampai di sini dulu, kita ketemu lagi di artikel saya selanjutnya!
Wabillahi Taufik wal Hidayah
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar