Kamis, 10 Februari 2022

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

 



KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati

4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasar karakteristik yang diamati.


Definisi Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut dengan Taksonomi.

Tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

 Para ahli yang terlibat di dalam klasifikasi makhluk hidup

1. Aristoteles (384 – 322 SM),

 *Filosof pertama yang mengadakan system klasifikasi (Bapak Zoologi)

*Terdapat 2 dunia makhluk hidup; Tumbuhan (Plant) dan Hewan (Animalia).

*Tumbuhan dibedakan menjadi herba, semak dan pohon.

*Hewan dikelompokkan menjadi vertebrata dan invertebrate.

2. Carolus Linnaeus (ahli Botani Swedia) (1707 - 1778)

*peletak dasar pertama klasifikasi modern dan pemberian nama (nomenclature).

*Hewan dibedakan menjadi 6 kelas; Mammalia, Aves, Amphibia (Reptil dan Amphibia), Pisces, Insecta, dan Vermes.

*Mempublikasikan 1753 nama tumbuhan dan 1758 nama hewan.

*Terkenal sebagai Bapak Taksonomi (Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup)
3. John Ray (1627- 1708)
Ahli biologi pertama yang memiliki konsep modern tentang spesies dan mengadakan berbagai usaha untuk mengklasifikasi beberapa kelompok makhluk hidup.

4. Cuvier (1829)

*ada 4 cabang hewan; Vertebrata (mammalia sampai pisces), Mollusca, Articulata (Annelida, Crustacea dan Insecta), Radiata ( Echinodermata, Nematoda & Coelenterata).

5. R.H. Whittaker (1969)

*Terdapat 5 kerajaan (Kingdom) Makhluk hidup;

1. Monera

2. Protista

3. Fungi

4. Plantae

5. Animalia


A.       Tahapan klasifikasi makhluh hidup (oleh Linnaeus)

1.        Identifikasi ciri-ciri makhluk hidup

2.        Pengelompokan berdasarkan persamaan yang ditemukan

3.        Apabila dalam satu kelompok ditemukan perbedaan maka individu tersebut bisa dipisahkan dari kelompok

B.       Urutan Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

Dalam system klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam suatu tingkatan (takson). Dalam takson, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri-ciri yang umum hingga khusus.


Urutan/ Susunan Takson;


Dari atas ke bawah : semakin banyak persamaan yang di dapat antar makhluk hidup tersebut.

Dari bawah ke atas: semakin banyak perbedaan yang didapat antar makhluk hidup tersebut.

A.       Contoh urutan takson dalam makhluk hidup;

Urutan takson pada tumbuhan mangga

·         Domain   : Eukaryota.

·         Kingdom                : Plantae.

·         Divisio    : Antophyta atau Angiosperma.

·         Kelas       : Magnoliopsida atau Dikotil.

·         Ordo       : Sapindales.

·         Family     : Anacardiaceae.

·         Genus     : Mangifera.

·         Species  : Mangifera indica.

 Urutan takson kucing

  • Domain   : Eukaryota
  • Kingdom                : Animalia.
  • Phylum   : Chordata.
  • Kelas       : Mammalia.
  • Ordo       : Carnivora.
  • Famalia   : Felidae.
  • Genus     : Felis.
  • Species : Felis catus

A.     Kunci Identifikasi (Kunci Dikotomi)

Kunci determinasi merupakan petunjuk yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok maupun jenis organisme.

Pada kunci identifikasi tercantum ciri-ciri organisme yang akan diidentifikasi yang bersifat spesifik. Berikut contoh kunci identifikasi:










Misal:

Nomor untuk golongan hewan ikan: 1.a, 2a, 3a

Nomor untuk golongan katak/Amphibia: 1a, 2a, 3b

Nomor untuk golongan Reptilia: 1a, 2b, 4b, 5b

Nomor untuk golongan Aves; 1a, 2b, 4b, 5a

Nomor untuk golongan Mammalia; 1a, 2b, 4a

A.   Metode Penamaan Ilmiah

Linnaeus menggunakan system Binomial Nomenclature untuk membuat penamaan ilmiah pada makhluk hidup.

Aturan Sistem Binomial Nomenklatur

1.     Terdiri dari dua kata latin

 Kata pertama menunjukkan genus, huruf pertama ditulis dengan huruf capitalKata kedua merupakan petunjuk spesies yang diawali huruf kecil

2.   2.  Ditulis dengan huruf miring atau digaris bawah;

Contoh penamaan ilmiah



C

hjj    Perkembangan Sistem Klasifikasi

        1. KINGDOM MONERA

        CIRI UTAMA

        *Makhluk hidup bersel satu (uniseluler). *sel bersifat prokariotik (tidak memiliki membarn inti)

    Reproduksi (perkembangbiakan)

        Pada umumnya dengan membelah diri.

        CONTOH ORGANISME

        


BAKTERI & GANGGANG BIRU (Cyanobacteria)

        
2. KINGDOM PROTISTA

    CIRI UTAMA

    memiliki  membran  inti  (eukariotik),  bersel  tunggal,  dan  multiseluler.

REPRODUKSI

Pada umumnya,   secara aseksual dengan cara pembelahan biner atau tunas. Namun ada juga  yang dapat melakukan perkembangbiakan seksual dengan cara pertemuan sel generatif seperti yang terjadi pada plasmodium.

CONTOH ORGANISME

Protista dibedakan menjadi protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip  tumbuhan  (alga  atau  ganggang),  dan  Protista  mirip  jamur.

Untuk Protozoa dibagi menjadi beberapa kelas (berdasarkan alat geraknya);

a.Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu); amoeba

b. Ciliata (bergerak dengan rambut getar/cilia); Paramaecium.

c. Flagelata (bergerak dengan flagel/bulu cambuk); Euglena, Trypanosoma (penyebab penyakit tidur), dll.

d. Sporozoa (tidak memiliki alat gerak): Plasmodium (penyebab penyakit malaria)

Untuk algae dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan zat warna (pigmen);

1.Chlorophyceae (pigmen hijau)/alga hijau, contoh; Chlamydomonas, Chlorococcum, Chlorella, Euglena viridis,

2. Alga coklat (Phaeophyceae); pigmen dominan; xantofil. Contoh; Fucus, sargasum, turbinaria, laminaria.

3. Alga merah (Rhodophyceae); pigmen utama; fikoeritrin; contoh: Eucheuma spinosum (dibuat agar-agar).

4. Alga keemasan ( Chrysophyceae); pigmen utama; pigmen karaten dan xantofil; contoh : Navicula, Vaucheria, Ochromonas.


3. KINGDOM FUNGI

CIRI KHAS

Sel bersifat Eukariotik.

Sel tidak memiliki kloroplas.

Ada yang bersel satu (uniseluler), ada yang bersel banyak

(multiseluler)

Tubuh  jamur  tersusun  atas  benang-benang  yang  disebut hifa; kumpulan  hifa  disebut miselium,  tubuh  jamur  disebut talus.  

REPRODUKSI

Vegetatif: spora

Generatif; Zigospora

CONTOH ORGANISME

Dibagi menjadi beberapa divisi (berdasarkan struktur tubuh dan reproduksi;

1.Zygomycota (menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual); Rhizopus stolonifer (jamur roti), Rhyzopus oryzae (jamur tempe),

2.Ascomycota; reproduksi seksual membentuk askus (askospora); Penicillium notatum, Penicillium chrysogenum menghasilkan zat antibiotik penisilin. Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti dimanfaatkan dalam memberi cita rasa atau mengharumkan keju. Saccharomyces cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyem, minuman anggur, bir dan sake. Neurospora crassa sering digunakan untuk membuat oncom . Morchella deliciosa dan Morchella esculenta  kedua jamur ini lezat sehingga dikonsumsi manusia.

3.Basidiomycota, Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Contoh; Volvariela volvaceae (jamur merang), Auricularia polytricha (jamur kuping)

4.Deuteromycota, Deuteromycota atau jamur tak sempurna adalah jamur yang belum di ketahui cara reproduksi seksualnya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Deuteromycota disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Kelas jamur deuteromycota tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiomycota.[1]

1.    Aspergillus oryzae

2.    Aspergillus wentii

3.    Aspergillus flavus

Aspergillus fumigatus

4. PLANTAE

CIRI KHAS

·          Multiseluler

·          Sel bersifat Eukariota

Di dalam sel terdapat organel kloroplas, dan memiliki dinding sel.

REPRODUKSI

Generatif; bunga dan strobilus

Vegetatif

V.Alami; tunas, tunas adventif, umbi lapis, umbi akar, umbi batang, stolon, rhizome.

V. buatan; mencangkok, okulasi, mengenten.

CONTOH ORGANISME

Divisi:

A.     Lumut (Bryophytha); KARAKTERISTIK;

·         Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa. Multiseluler. Tidak memiliki pembuluh seperti xylem dan floem.

·         Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil fotosintesis didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma.

·         Dinding sel terdiri atas selulosa.

·         Mengalami metagenesis

·         Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta

·         Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berguna untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.

·         Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar itu juga berfungsi untuk menempelkan lumut.

·         Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam gametangium betina. Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi arkegonium.

Kelas tumbuhan lumut;

1.  Lumut daun (Musci)

2.  Lumut hati (hepaticeae)

3.  Lumut Tanduk (Anthoceros)

B.   Paku (Pteridophytha); karakteristik;

·       Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit.

·       Sudah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.

·       Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.

·       Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium, letaknya ada di permukaan ventral atau di ketiak daun.

·       Mengalami metagenesis.

·       Alat reproduksi jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina disebut arkegonium.

·       Daun yang masih muda akan menggulung layaknya gagang biola.

·       Penampilan luarnya ada yang berupa pohon, semak, epifit, merambat, mengapung, hidrofit, dan menjalar.

 

Klasifikasi Pteridophytha

1.     Paku sejati (Pteropsida), contoh Adiantum cuneatum, Asplenium nidus.

2.     Paku Purba ( Psilopsida), contoh; Psilotum

3.     Paku Ekor Kuda (Sphenopsida), contoh Equisetum debile.

4.     Paku Kawat ( Lycopsida), contoh; Lycopodium clavatum.

 

C.     Berbiji (Spermatophytha);

 

C.1 Gymnospermeae

(TUMBUHAN BERBIJI TELANJANG)

·         Karakteristik; Bakal biji tak terlindungi oleh daun buah.

·         Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.

·         Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

·         Bentuk perakaran tunggang.

·         Daun sempit, tebal dan kaku.

·         Tulang daun tidak beraneka ragam.

·         Tidak memiliki bunga sejati.

·         Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.

·         Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan, yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.

·         Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.

·         Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.

·         Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.

·         Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.

 

Klasifikasi Gymnospermeae;

1.Kelas Cycadidae; contoh Cycas rumphii

2.Kelas Konifer, contoh; Pinus merkusi, Agathis alba.

3. Kelas Ginkodidae, contoh; Ginko biloba

4. Kelas Gnetophytha, contoh; Gnetum gnemon.

C.2 Angiospermeae (TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP)

Karakteristik;

·         Mempunyai akar tunggang dan serabut, Contoh tumbuhan angiospermae yang berakar tunggang adalah pohon mangga, sedangkan tumbuhan berakar serabut yang termasuk angiospermae ialah anggrek.

·         Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji yang mengalami pembuahan ganda. Setelah mengalami pembuahan bakal biji akan berubah menjadi bakal biji yang sesungguhnya. Kemudian biji akan berubah menjadi bakal buah, yang kemudian menjadi buah. Buah kemudian mulai berkembang saat terjadi penyerbukan Grameds.

·         Angiospermae mempunyai buah berdaging tebal. Daun buah yaitu karpelum atau kerpela merupakan alat penyusun kelamin betina (putik) pada bunga yang dimiliki tumbuhan angiospermae. Setangkai putik dapat tersusun dari satu daun buah atau beberapa daun buah yang melekat satu sama lain.

·         Angiospermae memiliki struktur tubuh yang lengkap, yaitu terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Ukuran batangnya sendiri berbeda-beda, ada yang berukuran sangat kecil seperti Wolfia (genus tanaman berbunga terkecil di dunia), dan ada yang berukuran sangat besar seperti pada pohon gom yang biasanya dimanfaatkan getahnya.

·         Bentuk tulang daunnya bervariasi, Ada berbagai macam variasi bentuk tulang daun dalam tumbuhan angiospermae yaitu bentuk menyirip, lurus, dan menjari. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip yaitu daun jambu biji, daun mangga, daun jambu air, dan daun ketapang. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun lurus yaitu tebu, daun kelapa, dan daun nanas. Dan tumbuhan yang mempunyai bentuk tulang daun menjari yaitu daun pepaya, daun melon, dan daun singkong.

·         Pembuahan ganda adalah proses yang terjadi pada pembentukan biji tumbuhan angiospermae (berbiji tertutup). Sebagai contoh pohon mangga, jeruk, dan semangka. Mengapa disebut pembuahan ganda? Karena terjadi dua pembuahan pada proses pembentukan biji. Pembuahan pertama menghasilkan zigot dan pembuahan kedua menghasilkan endosperma (cadangan makanan).

·         Mempunyai batang berkambium dan tidak berkambium: Contoh tumbuhan angiospermae dengan kambium yaitu pohon mangga, pohon jambu, dan pohon mahoni. Contoh tumbuhan angiospermae yang tidak berkambium yaitu pohon jagung, pepaya, dan pohon tebu.

·         Bunga pada angiospermae terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik:

·         Bunga pada tumbuhan angiospermae terdiri dari Kelopak bunga yang merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup.

·         Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.

·         Mahkota bunga berfungsi membantu proses reproduksi pada tumbuhan.

·         Fungsi utama dari benang sari adalah untuk menghasilkan serbuk sari sebagai rumah gamet jantan, atau sel kelamin, yang diperlukan untuk reproduksi.

·         Putik berfungsi sebagi alat kelamin betina pada bunga, putik sendiri tersusun atas daun-daun yang telah melalui metamorfosis.

Klasifikasi

A.Tumbuhan Monokotil

·         Liliaceae, contohnya Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloria superba (kembang telang).

·         Amaryllidaceae, contohnya Agave sisalana (sisal), Agave cantala (kantala).

·         Poaceae, contohnya Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum milliaceum (jewawut).

·         Zingiberaceae, contohnya Zingiber officinale (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alpinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).

·         Musaceae, contohnya Musa paradisiaca (pisang), Musa textiles (pisang manila).

·         Orchidaceae, contohnya Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis.

·         Arecaceae, contohnya Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elaeis guinensis (kelapa sawit).

·         Araceae, contohnya Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macroriza (sente).

 

B.Tumbuhan Dikotil

·         Euphorbiaceae, contohnya Manihot utilissima (singkong), Hevea brasiliensis (para, karet).

·         Moraceae, contohnya Ficus benjamina (beringin), Artocarpus integra (nangka), Artocarpus communis (keluwih).

·         Papilionaceae, contohnya Vigna sinensis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Crotalaria sp (orok-orok).

·         Caesalpiniaceae, contohnya Caesalpinia pulcherrima (kembang merak), Tamarindus indica (asam).

·         Mimosaceae, contohnya Mimosa pudica (putri malu), Leucaena glauca (petai cina), Parkia speciosa (petai).

·         Malvaceae, contohnya Hibiscus tiliaceus (waru), Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu), Gossipium sp (kapas).

·         Bombacaceae, contohnya Durio zibethinus (durian), Cieba pentandra (randu).

·         Rutaceae, contohnya Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Citrus maxima (jeruk gulung).

·         Myrtaceae, contohnya Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucadendron (kayu putih), Psidium guajava (jambu biji).

·         Verbenaceae, contohnya Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).

·         Labiatae atau Lamiaceae, contohnya Coleus tuberosus (kentang hitam).

·         Convolvulaceae, contohnya Ipomoea batatas (ubi jalar), Ipomoea reptans (kangkung).

·         Apocynaceae, contohnya Plumeria acuminate (kamboja), Allamanda cathartica (alamanda).

Rubiaceae, contohnya Morinda citrifolia (mengkudu, pace), Coffea Arabica (kopi), Cinchona suecirubra (kina).

5. ANIMALIA

Hewan mempunyai beberapa karakteristik yang membuatnya berbeda dengan organisme lain. Berbeda dengan bakteri yang tidak memiliki membran inti sel (prokaryotik), hewan memiliki membran inti sel (eukaryotik). Berbeda juga dengan protista yang eukaryotik tetapi bersel satu (uniseluler), hewan memiliki sel banyak (multiseluler).

Hewan bersifat heterotrof yaitu tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Hewan memakan bahan organik dan mencerna makanan di dalam tubuhnya. Semua hewan bersifat motil yaitu dapat bergerak sendiri selama setidaknya sebagian dari siklus hidupnya. Namun ada juga beberapa hewan yang kemudian menjadi sesil atau tidak dapat bergerak seperti spons, koral, kerang dan teritip.

Vegetatif (tidak melalui proses peleburan antara sel kemain jantan dan betina); biasanya berlangsung pada hewan invertebrata

Generatif (melalui proses peleburan antara sel kelamin jantan dan betina), berlangsung pada hewan vertebrata.

Klasifikasi Animalia;

Phylum Invertebrata (Tidak memiliki ruas tulang belakang), , meliputi;

Porifera; hewan berpori yang terdapat di air laut.

Coelenterata, heban berongga, termasuk Ubur-ubur dan Hydra.

Platyhelminthes, cacing bertubuh pipih, termasuk cacing pita, cacing hati.

Nemathelminthes; cacing gilig, meliputi; cacing perut, cacing kremi.

Annelida; cacing dengan tubuh memiliki seperti cincin (annulus); contoh Lintah, pacet, cacing tanah

Mollusca, hewan bertubuh lunak, meliputi siput, keong, cumi-cumi, gurita.

Arthropoda, hewan beruas-ruas, meliputi Insecta, Arachnida, Crustaceae

Echinodermata, hewan berkulit duri, contoh bintang laut, teripang.

Phylum Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang)

Pisces (golongan ikan)

Amfibia (hewan yang memiliki kehidupan di 2 alam), kodok, katak, salamander

Reptilia (hewan berkulit sisik dan melata), contoh cicak, tokek, buaya, ular, penyu.

Aves (hewan dengan tubuh ditutupi bulu), contoh berbagai ungags dan burung.

Mamalia (hewan menyusui); contoh kucing, sapi, anjing, dlsb.

EVALUASI BELAJAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1.   Tujuan utama kita mengklasifikasikan makhluk hidup adalah….

A.    mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

B.   mengelompokkan individu-individu yang memiliki kesamaan

C.   mempermudah kita dalam hal perdagangan

D.   mempermudah kita dalam dunia entertainment

2.   Saintis yang membagi dunia makhluk hidup menjadi 5 dunia adalah….

A.   Aristoteles

B.   Carolus Linnaeus

C.   John Ray

D.   R.H  Whittaker

3. Tentukan pilihan nomor berapa sajakah untuk menentukan hewan kucing berdasarkan kunci dikotomi di bawah in



a.       A. 1a, 2a, 3a

b.    B.   1a, 2b, 4b,5a

c.     C.   1a, 2b, 4a

d.      D. 1a, 2b, 4b

4. Ciri utama dari kingdom Monera yang tidak ditemukan pada kingdom yang lain adalah ….

A.    Uniseluler

B.    Sel bersifat prokariotik

C.    Habitat di air

D.    Mikroskopik

 

5. Protozoa dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan….

A. ukuran tubuh

B. ada tidaknya klorofil

C. alat geraknya

D. cara hidupnya

6. Alga dibedakan menjadi beberapa kelas berdasarkan ….

A. Alat geraknya

B. Habitatnya

C. Reproduksinya

D. Kandungan pigmen

7. Fungi dibedakan menjadi beberapa divisi didasarkan atas….

A. Kandungan pigmen

B. Struktur tubuh dan reproduksi

C. Alat geraknya

D. habitatnya

8. Pergiliran keturunan yang terjadi pada tumbuhan lumut dan paku dikenal dengan nama ….

A. Metagenesis

B. Metamorfosis

C. Metafora

D. Metafase

9. Ciri utama yang membedakan antara Gymnospermeae dan Angiospermeae terletak pada….

A. Ada tidaknya daging buah/ carpellum

B. Letak biji

C. Keadaan akar

D. Letak jaringan pengangkut

10. Yang membedakan antara Vertebrata dan Invertebrata adalah ada tidaknya….

A. tempurung kepala

B. otot

C. ruas-ruas tulang belakang

D. alat gerak





OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA




 

A. Penyelidikan IPA

Tanpa kita sadari sebenarnya sejak kecil diam-diam kita sering mengamati pertumbuhan dan perkembangan teman sebayamu, mulai dari bentuk tubuh temanmu, yang mana temanmu ada yang memiliki tubuh sangat tinggi, badan yang besar, atau mungkin ada temanmu yang pendek. Kemudian warna rambut hitam, kulit cokelat, hidung mancung, mata sipit, dan lain-lain. Dengan hasil pengamatan ini, berbagai pertanyaan lainnya akan muncul. Misalnya berapakah tinggi badannya? Berapakah massa tubuhnya? Dengan demikian, kamu perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, sehingga akan memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang temanmu tersebut. Dengan cara inilah IPA akan berkembang. Lakukan kegiatan berikut untuk memahami bagaimana cara mengembangkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut.
1. Pengamatan 
Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. 
2. Membuat Inferensi 
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan antaraspek yang diamati dan membuat perkiraan. 
3. Mengomunikasikan 
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan- hubungan yang diamati secara sistematis seperti yang telah kamu lakukan sangatlah  penting. Dengan  keterampilan ini, kamu dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan fakta dan  menghubungkan fakta-fakta untuk  membuat suatu penafsiran  atau  kesimpulan.  Keterampilan  ini  juga  merupakan   keterampilan belajar sepanjang hayat  yang dapat  digunakan  bukan  saja untuk  mempelajari berbagai macam ilmu, tetapi juga dapat digunakan  dalam kehidupan  sehari-hari. 

Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil (renik), misalnya bakteri, virus, bahkan partikel-partikel penyusun atom, juga dapat berupa benda-benda  yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari hingga jagat raya ini.

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan yang penting untuk menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kamu memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan kepada orang lain. Contoh, pernahkah kamu pergi ke penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit  dapat membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Atau, pernahkah kamu melihat orang berjual beli buah, misalnya duku? Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian  ini, kamu akan mendiskusikan  dan  melakukan  berbagai  kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.

1. Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan  utama di dalam IPA. Contoh, kamu hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kamu akan menyertakan tinggi badan, umur, massa tubuh, dan lainlain. Tinggi badan, umur, dan massa tubuh merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran. Seperti yang telah kamu lakukan, mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus membandingkan panjang meja dengan panjang jengkal-mu. Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran. Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6 jengkal. Diperlukan satuan yang disepakati  bersama untuk semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku dalam Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites. Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih  kecil dari meter, dapat digunakan  awalan-awalan, Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, untuk menyebutkan 20.000 meter dapat dipermudah menjadi 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau objek yang sangat  kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh objek yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.

Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10,  Penggunaan awalan  di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Berarti, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt yang berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi, penulisan  awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran, sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain. Pengukuran  yang baik dan tepat memerlukan  alat ukur yang sesuai.

2. Besaran Pokok
a. Panjang Dalam IPA, panjang menyatakan jarak antara dua titik. Misalnya, panjang papan  tulis adalah jarak antara titik pada ujung-ujung  papan  tulis, panjang  bayi yang baru lahir adalah jarak dari ujung kaki sampai ujung kepala bayi itu. Mengapa panjang harus diukur, tidak sekadar diperkirakan?
Panjang menggunakan satuan dasar (SI) meter (m). Satu meter standar (baku) sama  dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Untuk keperluan sehari-hari telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar, seperti terlihat pada Gambar 1.16. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalanawalan seperti tercantum dalam Tabel 1.1. Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut, maka dapat dikatakan bahwa:
» 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m) » 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m
Sebaliknya, diperoleh » 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km » 1 m = 100 cm
Perhatikan Gambar 1.16. Beberapa alat pengukur panjang, misalnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung. Meteran gulung dan penggaris mampu mengukur paling kecil hingga 1 mm, tetapi jangka sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm. Pernahkah kamu melihat bahwa  alatalat pengukur panjang tersebut dipergunakan dalam pekerjaan? Sebutkan jenis pekerjaan beserta alat ukur panjang yang digunakan.
Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk. Hal ini untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran 
b. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg. Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa. Namun sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda  ditentukan oleh kandungan materinya  dan tidak mengalami  perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat  sangat  bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Mengapa? Karena benda akan memiliki gravitasi yang berbeda di tempat yang berbeda. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat dia saat di bumi. Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan  Newton  (N). Satu kilogram standar  (baku) sama  dengan massa   sebuah   silinder  yang  terbuat  dari  campuran   platinumiridium   yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis . Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4oC.
NERACA OHAUS



Massa suatu benda dapat diukur dengan  neraca lengan , sedangkan berat diukur dengan neraca pegas . Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih praktis,  yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa langsung dapat diketahui, karena muncul dalam bentuk angka dan satuannya. Selain kilogram (kg), massa benda   juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Misalnya, gram (g) dan miligram (mg) untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa-massa yang besar. »      1 ton = 10 kw = 1.000 kg »      1 kg = 1.000 g »      1 g = 1.000 mg

c. Waktu 

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang  dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur  sejak mulai bergerak  sampai  dengan akhir gerak (berhenti). Waktu dapat  diukur dengan jam tangan  atau stopwatch
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasarkan jam atom  ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan  dalam  satuan-satuan yang  lebih  besar, misalnya  menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad. 1 hari = 24 jam 1 jam = 60 menit 1 menit = 60 sekon Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs).
Berdasarkan uraian di atas, dapat  disimpulkan bahwa  panjang, massa, dan waktu merupakan  besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu  pada tujuh  besaran  pokok  seperti tercantum pada Tabel 1.2. Empat  besaran  pokok  yang  lain akan dipelajari pada bab-bab berikutnya.

3. Besaran Turunan

Besaran-besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel 1.2 termasuk besaran turunan. Disebut besaran turunan karena besaran-besaran tersebut dapat diturunkan dari besaran-besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian  panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran  pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas dalam SI memiliki satuan meter x meter,  atau  meter  persegi  (m2). Contoh besaran turunan yang lainnya adalah volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
a. Luas 
Untuk benda  yang berbentuk persegi, luas benda  dapat  ditentukan dengan mengalikan  hasil pengukuran panjang  dengan lebarnya.  Bagaimanakah  cara mengukur  luas benda  yang berbentuk tidak teratur, misalnya luas sehelai daun? 
b. Volume 
Misalnya, kamu mempunyai  dua  wadah,  yakni kaleng besar  dan kaleng  kecil. Jika dipergunakan untuk  menampung air, kaleng besar  pasti  dapat  menampung air lebih  banyak. Hal tersebut terkait dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi, biasanya disebut  volume. Jika volume suatu benda  lebih besar, maka benda  itu dapat menampung materi lebih banyak dibandingkan benda lain yang volumenya lebih kecil. Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur,  contohnya  balok,  dapat   ditentukan dengan mengukur terlebih dahulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kamu mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok  menggunakan satuan sentimeter (cm), maka volume  balok yang diperoleh dalam satuan  sentimeter  kubik (cm3). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh satuannya meter kubik (m3). Bagaimana cara menentukan volume suatu zat cair? Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk  wadahnya.  Oleh karena  itu, jika zat cair dituangkan  ke dalam gelas ukur, seperti ditunjukkan  Gambar 1.26, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair dapat  dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut. Seperti  yang  kamu  lihat pada  Gambar  1.26, hasil pembacaan volume  air dengan gelas ukur di atas memiliki satuan  mL, kependekan dari mililiter. Dalam kehidupan  sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L). 1 L  = 1 dm3               1 L  = 1.000 mL                1 mL = 1 cm3
c. Konsentrasi Larutan 
Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam  air, kemudian  kamu cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat  menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap),  adakah besaran yang dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan ter-sebut? Salah satu besaran  yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:
K = massa pelarut/volume pelarut

d. Laju Pertumbuhan 
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman. Misalkan, kamu  menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
Laju pertumbuhan = pertambahan tinggi/ selang waktu

RANGKUMAN
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses, antara lain mengamati, membuat inferensi, dan mengomunikasikan. • Pengukuran merupakan  bagian dari pengamatan. • Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis  sebagai satuan; menghasilkan ukuran yang terdiri atas nilai dan satuan. Mengukur membutuhkan alat ukur. Alat ukur harus sesuai dengan besaran yang akan diukur. • Besaran yang diukur terdiri atas besaran pokok dan turunan. Satuan besaran pokok didefinisikan, satuan besaran turunan diturunkan dari besaran pokok. Panjang, massa, waktu, kuat arus, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya termasuk besaran  pokok. Luas, volume, konsentrasi (kepekatan) larutan, serta laju pertumbuhan termasuk  besaran turunan.

DAFTAR PUSTAKA

Allan. Richard. 2004. Senior Biology I. New Zeland: Biozone International Ltd. 
Alton Biggs, Chris Kapicka, & Linda Lundgren. 1995. The Dynamics of Life. New York: Mc Graw-Hill. 
Agus R. dan Rudy S. 2008. GLOBAL WARMING. Edisi Pertama. hiduplebihmulia. wordpress.com Atwater. M.. Baptiste. H.P.. Daniel.  L.. Hackett. J.. Moyer.  R.. Takemoto. C.. Wilson- Mathews.  N. 1995. Propeties of Matter. Teacher’s Resource Matters. New York: Macmillan/McGraw-Hill School Division. 
Beaton, A.E., Mullis,  I.V.S., Martin, M.O., Gonzalez, E.J., Kelly, D.L., and Smith, T.A. (1996). Science Achievement in the Middle School Years: IEA’s Third International Mathematics and Science Study (TIMSS). Chestnut Hill, MA: Boston College. Bigs Altons, Feather Ralph, Rillero Petter, Zike Dinah. 2008. Science level blue. Columbus: Glenco/McGraw-Hill. Biggs, A., Ralph M. Feather Jr., Peter Rillero, Dinah Zike. 2008. Glencoe Science: Science Level Blue. Ohio: Mc-Graw Hill Bigs Altons, Daniel Lucy, Feather Ralph, Ortleb Edward, Rillero Petter, Snyder Susan Leach, Zike Dinah . 2008. Science level green. Columbus: Glenco/ McGraw-Hill. Blaustein. D.. Butler, L.. Matthias. W. & Hixson. B. 1999. Science. An Introduction to the Life. Earth. and Physical Sciences. New York: GLENCOE/McGraw-Hill. Borrero, F., dkk. 2008. Glencoe Science, Earth Science: Geology, the Environment, and the Universe. Ohio: Mc-Graw Hill Champbell Niel A, Urry Lisa A, Cain Michael L, Wasserma Steven A, Minorsky Peter V, Jacson Robert B. 2008. Biologi eighth edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. Champbell Niel A, Urry Lisa A, Cain Michael L, Wasserma Steven A, Minorsky Peter V, Jacson Robert B. 2011. Biologi ninth edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. Chew,  Charles   and  Leong  See Cheng.  2003. Comprehensive  Physics for O level Science. Singapore. Chuen Wee Hong, et al. 2001. Spectrum. Interactive Science for Lower Secondart Levels. Coursebook 1. Singapore: SNP Pan Pacific Publishing.
Kelas VII SMP/MTs Semester 1
Clegg. CJ and  DG Mackean. 2000. Advanced Biology Principles and Applications. London: John Murray (Publishers) Ltd. Cloethingh, S., Jorg Negendank. 2010. New Frontiers in Integrated Solid Earth Sciences. New York: Springer Cooper. Christopher. 2001. Jendela Iptek: Materi. Jakarta: Balai Pustaka. Geographic National. “What is Global Warming?”. Diakses tanggal 10 Oktober 2015. http://environment.nationalgeographic.com/environment/globalwarming/gw-overview/. Global Climate Change.  “A Blanked Around the World”. Diakses tanggal 10 Oktober 2015. http://climate.nasa.gov/causes/. Heyworth.  Rex  M.Dr.  Science Discovery for Lower  Secondary. Vol.2.  Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd. Heyworth. Rex. M .2000. Explore Your World Science Discovery. Singapore: Pearson Educational Asia Pte Ltd. IEA. 2003.  TIMSS 2003 Released Items: Eighth Grade Science. Chestnut  Hill, MA: Boston College. IEA. 2007.  TIMSS 2007 Released Items: Eighth Grade Science. Chestnut  Hill, MA: Boston College. JGR Briggs. 2004. Chemistry for O level.Pearson Education. Singapore: Asia Pte Ltd. Kistinnah. I. dan  Sri Lestari. E. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Liem. Tik.L. 2007. Invitations to Science Inquiry. Asyiknya Meneliti Sains. Bandung: Pudak Scientific. Marder. Sylvia. S. 2004. Biology. New York: Mc.Graw-Hill. Martoyo. dkk. 2003. Terampil Menguasai dan Menerapkan Konsep Kimia. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. McLaughlin. Charles W.  & Thompson. Marilyn. 1997. Physical Science. New York: GLENCOE/McGraw-Hill. Neil . Campbell. Jane B. Reece. Lawrence G. Mitchell: Alih bahasa Rahayu Lestari(et al): Editor Amalia Safitri. Lemeda Simarmata.  Hilarius W.  2002. Biologi. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Newmark. Ann.2001. Jendela Iptek : Kimia. Jakarta: Balai Pustaka. Pollock. Steve. 2001. Jendela Iptek : Ekologi. Jakarta: Balai  Pustaka. Sadava, David., David M. Hillis, H.C. Heller,  dan May R. Berenbaum. 2011.Life: The Science of Biology, Edisi 9. Sinauer Associates, Inc. USA.

















KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS IX

 

KELAS: IX             

 

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. 

 

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social  dan  alam  dalam  jangkauan pergaulan  dan  keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

 

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. 

 

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. 

 KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 

 

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 

3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi

 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi 

3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan 

4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan 

3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup 

4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan 

3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik 

4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari 

3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya menghemat energi listrik 

4.5  Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik 

3.6  Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 

4.6  Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnet dan/atau induksi elektromagnetik 

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia 

4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar 

3.8 Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion,molekul), struktur zat sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan manusia 

4.8  Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat dan pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari-hari 

3.9 Menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan 

4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi kehidupan 

3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan 

4.10 Menyajikan karya tentang proses dan produk teknologi sederhana yang ramah lingkungan 




 

 

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS VIII

KELAS:VIII 


 

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. 

 

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social  dan  alam  dalam  jangkauan pergaulan  dan  keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

 

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. 

 

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. 

 KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 

 

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 

3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak 

4.1 Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia 

3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup 

4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda 

3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia 

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari 

3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, 

4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran berbagai sumber 

serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan 

informasi tentang teknologi yang terinspirasi dari hasil pengamatan struktur tumbuhan 

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan 

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi 

3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan 

4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi kesehatan 

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah 

4.7  Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung 

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan 

4.8  Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan 

3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan 

4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan 

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi 

4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri 

3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan 

4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi 

3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung serta penerapannya untuk menjelaskan proses penglihatan manusia, mata serangga, dan prinsip kerja alat optik 

4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa 



KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR IPA KELAS VII

 6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs 

 

KELAS: VII 



 

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. 

 

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social  dan  alam  dalam  jangkauan pergaulan  dan  keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

 

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. 

 

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. 

 KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 

 

 

KOMPETENSI DASAR 

 

KOMPETENSI DASAR 

3.1  Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku) 

4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur  yang  sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku 

3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati 

4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda  di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati 

3.3  Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika  dan kimia dalam kehidupan sehari-hari 

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan 

3.4  Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan 

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor 

3.5  Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis 

4.5 Menyajikan  hasil  percobaan tentang perubahan bentuk energi, termasuk fotosintesis 

3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel 

4.6  Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan 

3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut 

4.7  Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya 

3.8  Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem 

4.8  Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran di lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan 

3.9 Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem 

4.9 Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/penanggulangan masalah perubahan iklim 

3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya 

4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya 

3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi 

4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan di bumi, berdasarkan hasil pengamatan atau penelusuran berbagai sumber informasi 




Sabtu, 13 Juni 2020

DUA SAHABAT SEJATI

DUA SAHABAT SEJATI

Pemeran Utama;
1. Ramil Daff
2. Archery Miamor




Suasana riuh di kelas itu terasa hening ketika Ramil membaca catatan harian temannya.
"Aku benci teman sebangku saya. Ibuku selalu memuji dia, membangga-banggakan dia. Aku benci. Aku benci"

"....Hei jangan dibaca" teriak Archery Miamor dan berusaha merebut catatan hariannya dan berusaha merebutnya dari tangan Ramil Daff. Archery sempat menyaksikan raut kecewa wajah Ramil yang terlanjur membacanya.
"Tak kusangka ....kamu seperti ini Archery............." saut Ramil pelan.
Archery Miamor hanya terdiam, tidak menjawab. seperti ada yang disembunyikan.
"Beneran kamu membenci saya" ulang Ramil lagi ke Archery, yang sekali lagi tidak dibalas.
Bel sekolah berbunyi pertanda istirahat telah usai. Ramil merasa pelajaran pada hari itu benar-benar hambar dan sangat membosankan. Pelajaran demi pelajarnpun berlalu, dan tiba saatnya pulang. Ramil Daff yang biasanya pulang bareng Archeri Miamor pada siang itu pulang masing-masing. Persahabatan mereka telah hancur hanya karena tulisan yang ditulis Archery Miamor di buku hariannya. 

Keesokan harinya ketika Ramil, Archery dan Atis sedang mengobrol bertiga ketika istirahat sekolah.
"Archery nanti jadi kan kita main ke Gramedia?" tanya Atis ke Archery. 
"Hei .....ko Archery nga bilang.......beneran kalian mau ke Gramedia ? timpal Ramil.
Archery mengedip-ngedipkan matanya ke Atis seolah-olah itu bohong.
Ramilpun tersinggung apa yang telah terjadi, iapun hengkang dari pembicaraan mereka bertiga.
"Ya sudah.....saya nga ikut juga tidak apa-apa.....!!!!"teriak Ramil sambil beranjak dari pembicaraan mereka.

Hari-haripun berlalu, Ramil yang biasa duduk dengan Archery pindah duduknya ke belakang. Dia tidak mau lagi ngobrol dengan sahabatnya itu. 

Minggu-minggupun berlalu, sampai saatnya mereka harus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu SMA. 
"Ramil...." sapa Archery ketika mau mendaftar ke SMA.
"Hai......" balas Ramil.
"Coba lihat nilai ujianmu" Archery melihat secarik kertas tanda hasil nilai yang dibawa Ramil.
"Oh boleh......ini" kata Ramil sambil menunjukkan hasil ujiannya.
Archery melihat kertas itu dalam-dalam.
"Coba aku lihat juga yang kamu Archery" kata Ramil sambil melihat secarik kertas pula milik Archery..
Ramil pun melihat. Ternyata nilai Ramil lebih tinggi. Jumlah nilai Ramil 42,52 sedangkan nilai Archery Miamor 42,15.
"Oh...kau mau melanjutkan ke mana?"tanya Archery Miamor.
"Aku ke SMAN 216" timpal Ramil. "Kalo kamu ke mana Archery? tanya Ramil.
"Aku ke SMAN 204...sesuai janji kita dulu....bukankah kita berjanji akan melanjutkan ke sana"kata Archery Miamor.
"Nga...nga .....aku memilih melanjutkan ke sekolah yang terdekat aja dari rumah.

Waktupun berlalu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Di sore itu bel rumah berbunyi. 
"Ramil.......ada sahabat kamu Archery...........ayo temui dia" teriak ibu Ramil.
"Oh iya bu ..............."jawab Ramil sambil menuju ke ruangan tamu.
"Hei Ramil....."kata Archery.
"Hei Archery....."merekapun berjabatan erat karena sudah lama tak berjumpa.
"Kenapa kamu nga pernah lagi main ke rumahku Ramil...."timpal Archery 
"Nga sempet....banyak tugas" sahut Ramil, sebenarnya dari kata-kata itupun sudah terungkap. Ramil Daff tidak mau lagi bersahabat dengan Archery Miamor. Persahabatan mereka telah hancur. Apapun yang terjadi, Ramil sudah bertekad untuk mengubur persahabatan mereka.
Merekapun berbincang-bincang mengenang masa lalu persahabatan mereka. Tapi Ramil tetap menganggap persahabatan mereka sudah berlalu.

Tahun demi tahun berlalu. Ramil Daff sudah bekerja di sebuah perusahaan terkenal dengan gaji yang memadai. Di sela-sela istirahatnya Ramil membuka Facebook dan masuk ke group SMPNnya dulu.
Di perbincangan group FB tersebut, Ramil bertanya tentang keadaan Archery Miamor yang tidak ada di group tersebut.
"Oh.............Archery Miamor sudah lama meninggal...........dia tabrakan motor " kata salah seorang temannya di group FB. Ramil terkaget-kaget mendengar berita tersebut.
"Kapan terjadinya?"tanya Ramil.
"Kalo nga salah ...usai lulus SMA......ketika itu tabrakan motor terjadi yang merenggut nyawa Archery Miamor" jawab temannya tersebut.
Ramil hanya terdiam saja, dendam dan kemarahan selama ini kepada sahabatnya itu sirna setelah mendengar berita tersebut. 
"Mudah-mudahan Archery Miamor mendapat tempat yang terbaik di sisi Yang Maha Kuasa" ucapnya sambil menutup layar facebooknya untuk kembali ke pekerjaannya. 










Selasa, 09 Juni 2020

REFLEKSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH YANG MENYENANGKAN SELAMA MASA BELAJAR DI RUMAH






REFLEKSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH YANG MENYENANGKAN SELAMA MASA BELAJAR
DI RUMAH
  1. Bagaimana Strategi Pembelajaran Daring Yang Dilakukan (Topik, Tujuan dan Strategi)
Topik : Sistem Organisasi Kehidupan
Kelas : VII (SMP/MTs)
Tujuan : 
  1. Siswa dapat menjelaskan tentang sistem organisasi kehidupan
  2. Siswa dapat mendeskripsikan tentang Sel
  3. Siswa dapat mendefinisikan tentang Jaringan
  4. Siswa dapat memberi contoh organ-organ yang terdapat pada tubuh manusia
  5. Siswa dapat membedakan antara berbagai sistem organ yang terdapat pada tubuh manusia.
Strategi : Diberikan Quiz Sistem Organisasi Kehidupan yang dibuat dalam Google    
                           Form Quiz, dibuatkan linknya yang kemudian disebar ke tiap kelas 7 yang    
                           saya ajar (ada 3 kelas; 7.1,7.2,7.3) melalui Wa Group mereka 
                           masing-masing, yang disebar dengan bantuan wali kelas. Peserta didik  
                           biasanya segera mengerjakan dan terkadang akan bertanya apabila terjadi 
                           kesulitan, baik soal maupun akses ujian tersebut. Setelah mengerjakan  
                           ujian, siswa akan mengirimkan hasil pekerjaan yang dapat dipantau oleh 
                           kita.

Gb. 1. SOAL YANG DIBUAT PADA GOOGLE FORM QUIZ






Gambar 2. Link yang akan dikirimkan via Wa Group
Gambar 3. HASIL PEKERJAAN SISWA BISA DIPANTAU OLEH GURU dari spreedsheet yang
disediakan oleh Google Form Quiz








II. Bagaimana reaksi/ pendapat murid-murid atas proses pembelajaran tersebut? 
Mengapa murid-murid anda berpendapat seperti itu?

Gambar 4. Formulir Daftar Absensi Penugasan kelas 7.1

Bisa dilihat pada Gambar 4. yang pernah saya kirimkan melalui link google form untuk diisi para
peserta didik setelah melakukan beberapa kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui daring.
Dapat disimpulkan reaksi mereka;
a. mereka tidak memiliki kuota yang cukup untuk proses pembelajaran daring.
b. Mereka lebih suka untuk belajar yang simple, mereka lebih suka diberi link ketiban harus menulis
atau mencatat.

III. Apa refleksi anda terhadap proses pembelajaran tersebut?
Adakah ada yang anda pelajari dari proses tersebut?
Bagi saya sendiri sebagai pengajar, sebelum pandemi Covid 19 ini, memang sudah tertarik
untuk mempelajari Test yang menggunakan On Line, sehingga ketika proses pembelajaran
jarak jauh ini dijalankan, saya sudah siap melakukan proses pembelajaran jarak jauh ini,
walaupun banyak kendala di dalam proses pembelajaran jarak jauh ini. Di sinilah diperlukan
kesabaran kita di dalam membimbing dan melatih para peserta didik di dalam melakukan
proses pembelajaran jarak jauh ini. Banyak sekali keluhan dan permintaan bantuan dari
para peserta didik, dan kita sebagai pengajar terus dan terus tidak menyerah sampai semua
peserta didik mampu mengatasi kendala-kendala yang terjadi. Bahkan ada beberapa orang tua
murid yang meminta bantuan, saya pun segera membantu kesulitan mereka. Semua itu melalui
chating baik melalui sms maupun Wa.
  1. Adakah hal-hal yang bisa diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya?
Hal-hal yang perlu diperbaiki untuk proses pembelajaran jarak jauh;
  1. Diperlukan kerjasama dari orang tua murid di dalam membantu peserta didik di dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh.
  2. Diperlukan bantuan pemerintah di dalam memberikan fasilitas internet gratis baik untuk Guru maupun peserta didik agar tidak ada keluhan lagi tentang ketersediaan Kuota.
  3. Diberikan pelatihan bagi guru yang belum menguasai TIK.